lampau.orgCandi Borobudur adalah salah satu peninggalan sejarah yang paling megah di Indonesia. Sejarah Borobudur mencerminkan keagungan budaya dan kepercayaan masyarakat Jawa kuno pada masa lampau. Sebagai candi Budha terbesar di dunia, Borobudur tidak hanya menjadi destinasi wisata, tetapi juga menjadi pusat spiritual dan penelitian sejarah.

Baca Juga: Sejarah Peradaban Romawi: Dari Kerajaan hingga Kekaisaran

1. Asal Usul Sejarah Borobudur

1.1 Pembangunan Candi Borobudur

Menurut catatan sejarah, Candi Borobudur dibangun pada masa Dinasti Syailendra, sekitar abad ke-8 hingga ke-9 Masehi. Pembangunan candi ini diyakini terjadi pada masa pemerintahan Raja Samaratungga dari Kerajaan Mataram Kuno. Arsitektur Borobudur menunjukkan pengaruh kuat dari ajaran Buddha Mahayana, yang berkembang pesat di Nusantara pada masa itu.

1.2 Arsitek dan Konsep Desain

Candi ini dirancang oleh seorang arsitek bernama Gunadharma. Struktur Borobudur berbentuk piramida bertingkat dengan tiga zona utama, yaitu kamadhatu (alam nafsu), rupadhatu (alam bentuk), dan arupadhatu (alam tak berbentuk). Desain ini melambangkan perjalanan spiritual manusia menuju pencerahan.

Baca Juga: Raden Wijaya: Pendiri Kerajaan Majapahit dan Warisan Sejarah Indonesia

2. Kemegahan Arsitektur Borobudur

2.1 Struktur dan Relief Candi

Candi Borobudur terdiri dari 2.672 panel relief dan 504 arca Buddha. Relief-relief ini menggambarkan berbagai kisah dari ajaran Buddha, termasuk Jataka dan Lalitavistara. Relief ini menjadi bukti keahlian seniman Jawa kuno dalam mengukir batu andesit menjadi mahakarya.

2.2 Stupa Utama dan Makna Filosofis

Di bagian puncak candi terdapat stupa utama, yang melambangkan kesempurnaan dan pencerahan dalam ajaran Buddha. Stupa ini dikelilingi oleh 72 stupa kecil, masing-masing berisi arca Buddha yang duduk dalam posisi meditasi.

3. Masa Kejayaan dan Keruntuhan Borobudur

3.1 Borobudur sebagai Pusat Ibadah

Pada masa kejayaannya, Borobudur digunakan sebagai tempat ziarah dan meditasi umat Buddha. Candi ini menjadi salah satu pusat keagamaan terbesar di Asia Tenggara pada saat itu.

3.2 Terabaikan dan Tertimbun Abu Vulkanik

Seiring dengan melemahnya Kerajaan Mataram Kuno dan masuknya Islam ke Nusantara, Borobudur mulai ditinggalkan. Ditambah dengan letusan Gunung Merapi, candi ini akhirnya tertimbun abu vulkanik dan terlupakan selama berabad-abad.

4. Penemuan Kembali Candi Borobudur

4.1 Penemuan oleh Sir Thomas Stamford Raffles

Pada tahun 1814, Sir Thomas Stamford Raffles, yang saat itu menjadi Gubernur Jenderal Inggris di Hindia Belanda, menemukan kembali Borobudur yang tertimbun tanah dan vegetasi. Sejak itu, berbagai upaya dilakukan untuk membersihkan dan menggali kembali struktur candi ini.

4.2 Pemugaran dan Restorasi Besar-Besaran

Pada tahun 1973 hingga 1984, Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan UNESCO untuk melakukan restorasi besar-besaran guna mengembalikan kejayaan Candi Borobudur. Kini, Borobudur menjadi salah satu Warisan Dunia UNESCO dan salah satu destinasi wisata paling terkenal di dunia.

5. Borobudur di Era Modern

5.1 Pusat Wisata dan Spiritual

Saat ini, Candi Borobudur menjadi salah satu tujuan wisata utama di Indonesia. Selain sebagai objek wisata sejarah, Borobudur juga menjadi pusat kegiatan Waisak, yaitu perayaan keagamaan umat Buddha yang diadakan setiap tahun.

5.2 Upaya Pelestarian dan Ancaman Kerusakan

Meskipun sudah dipugar, Borobudur menghadapi berbagai ancaman seperti kerusakan akibat erosi, cuaca, serta dampak dari pariwisata massal. Oleh karena itu, pemerintah dan UNESCO terus melakukan pelestarian dan pembatasan jumlah wisatawan untuk menjaga kelestarian candi ini

By admin

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *