Kalau kita ngomongin sejarah bulu tangkis, ternyata olahraga ini punya cerita panjang sebelum populer seperti sekarang. Di masa lalu, ada permainan serupa bulu tangkis yang sudah dimainkan di Tiongkok, India, dan beberapa negara Eropa. Bentuknya memang belum sama persis dengan bulu tangkis modern, tapi prinsipnya sama, yaitu memukul kok atau benda ringan menggunakan raket sederhana agar tidak jatuh ke tanah. Menariknya, di Inggris abad ke-19, permainan ini dikenal dengan nama “battledore and shuttlecock” dan dimainkan oleh bangsawan untuk hiburan santai
Perkembangan di Inggris dan Lahirnya Nama Badminton
Dalam perjalanan sejarah bulu tangkis, Inggris memegang peranan penting. Sekitar tahun 1870-an, permainan ini berkembang di sebuah tempat bernama Badminton House di Gloucestershire. Dari situlah nama “badminton” diambil. Para tentara Inggris yang pernah bertugas di India membawa pulang permainan serupa dan memadukannya dengan aturan baru. Permainan ini menjadi populer di kalangan aristokrat Inggris, lalu mulai menyebar ke berbagai negara
Baca Juga: Profil Deddy Corbuzier 2025
Masuknya Bulu Tangkis ke Asia
Kalau bicara sejarah bulu tangkis, tidak lengkap tanpa membahas bagaimana olahraga ini masuk ke Asia. Awalnya, bulu tangkis dibawa oleh pedagang dan tentara Inggris ke negara-negara seperti India, Malaysia, dan Singapura. Dari sini, olahraga ini terus menyebar ke Indonesia, Jepang, dan Tiongkok. Di Asia, bulu tangkis berkembang pesat karena cocok dengan budaya setempat yang mengutamakan kecepatan, kelincahan, dan strategi. Indonesia sendiri mulai mengenal bulu tangkis sekitar awal abad ke-20, dan sejak itu olahraga ini menjadi bagian dari kehidupan masyarakat
Baca Juga: Profil Lengkap Raffi Ahmad Terbaru
Sejarah Bulu Tangkis di Indonesia
Dalam sejarah bulu tangkis di Indonesia, perannya tidak main-main. Sejak 1950-an, Indonesia sudah menunjukkan taring di kompetisi internasional. Klub-klub bulu tangkis bermunculan di berbagai daerah, terutama di Pulau Jawa dan Sumatra. Perkembangan ini didukung oleh berdirinya PBSI (Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia) pada tahun 1951. Dengan adanya organisasi resmi, pembinaan atlet menjadi lebih terarah. Tidak butuh waktu lama, Indonesia mencetak juara dunia yang namanya dikenal hingga kini
Baca Juga: Biodata Syifa Hadju dan Kisah Asmaranya
Peran PBSI dalam Mendorong Prestasi
PBSI menjadi salah satu tonggak penting dalam sejarah bulu tangkis nasional. Organisasi ini mengatur turnamen resmi, mengirim atlet ke kompetisi internasional, dan melahirkan pemain-pemain legendaris seperti Rudy Hartono, Liem Swie King, Susi Susanti, dan Taufik Hidayat. Keberhasilan Indonesia meraih Piala Thomas untuk pertama kalinya pada 1958 menjadi momen bersejarah yang memicu semangat generasi berikutnya untuk terus berprestasi di kancah dunia
Baca Juga: Sheila Dara dan Film Terbarunya
Perkembangan Peraturan Bulu Tangkis
Kalau menelusuri sejarah bulu tangkis, kita juga akan menemukan bagaimana peraturan permainan ini berkembang. Di awal, pertandingan dilakukan hingga 15 poin untuk putra dan 11 poin untuk putri, dengan sistem side-out. Namun, pada 2006, BWF (Badminton World Federation) mengubah format skor menjadi sistem rally point 21 poin untuk semua kategori. Perubahan ini membuat pertandingan lebih cepat dan menarik. Selain itu, penggunaan teknologi seperti Hawk-Eye untuk memeriksa keputusan wasit menambah keadilan dan ketepatan dalam pertandingan
Dominasi Asia di Dunia Bulu Tangkis
Kalau dilihat dari sejarah bulu tangkis dunia, Asia memiliki pengaruh yang sangat kuat. Negara-negara seperti Indonesia, Tiongkok, Malaysia, Korea Selatan, dan Jepang sering mendominasi turnamen internasional. Alasannya sederhana, budaya latihan yang disiplin, strategi bermain yang variatif, dan pembinaan pemain muda yang berkelanjutan membuat negara-negara Asia selalu menjadi pesaing utama di lapangan
Bulu Tangkis di Olimpiade
Salah satu titik penting dalam sejarah bulu tangkis adalah saat olahraga ini resmi dipertandingkan di Olimpiade Barcelona 1992. Sejak saat itu, bulu tangkis mendapat perhatian global yang lebih besar. Indonesia langsung mencatat sejarah dengan meraih medali emas melalui Susi Susanti dan Alan Budikusuma. Momen ini menjadi kebanggaan besar bagi bangsa dan menegaskan posisi Indonesia sebagai kekuatan besar di dunia bulu tangkis
Perkembangan Teknologi dalam Bulu Tangkis
Dalam perjalanan sejarah bulu tangkis, kemajuan teknologi juga ikut berperan. Dulu, raket terbuat dari kayu dengan senar alami, sedangkan sekarang menggunakan bahan karbon dan senar sintetis yang ringan tapi kuat. Kok pun mengalami perkembangan dalam kualitas dan daya tahan. Peralatan modern ini membantu pemain memaksimalkan kecepatan dan akurasi pukulan. Teknologi pelatihan seperti analisis video juga membuat strategi bermain semakin matang
Turnamen Bergengsi dalam Sejarah Bulu Tangkis
Banyak turnamen bergengsi yang menjadi bagian dari sejarah bulu tangkis internasional, seperti All England, Piala Thomas, Piala Uber, dan Kejuaraan Dunia BWF. All England, misalnya, adalah salah satu turnamen tertua dan paling prestisius. Bagi banyak pemain, memenangkan All England adalah impian besar. Sementara itu, Piala Thomas dan Piala Uber menjadi ajang supremasi beregu putra dan putri yang sarat gengsi. Indonesia termasuk negara yang sering menjadi juara di ajang-ajang ini
Perkembangan Bulu Tangkis di Era Modern
Di era modern, sejarah bulu tangkis terus bergerak maju dengan kecepatan luar biasa. Persaingan semakin ketat, atlet dari berbagai negara berlatih dengan metode canggih, dan gaya bermain semakin variatif. Tidak hanya Asia, negara-negara Eropa seperti Denmark dan Spanyol juga mulai mencetak pemain kelas dunia. Media sosial membuat bulu tangkis semakin populer, karena momen-momen spektakuler di lapangan bisa langsung dinikmati jutaan orang dalam hitungan detik